06 Apr 2013 10:00:00 | by Admin
| 42068 views | 0 comments
|
4.5/5 Stars dari 2 voter
3 bulan vakum dari blog kesayangan saya bukan waktu yang singkat. Hari demi hari dalam tiga bulan terakhir ini, harus saya lalui tanpa bersentuhan dengan blog buatan dan karya saya sendiri, rasanya ada sesuatu yang hilang dari diri saya sendiri. Bukan tanpa alasan, karena kondisi yang memaksa saya untuk cuti sementara dari blog kesayangan saya ini. Yah, kondisi Ibunda tercinta yang terkena serangan Stroke, membuat saya harus fokus ke kesehatan Ibunda di bandingkan menulis di blog ini.
Project KFX/IFX di tunda selama 1.5 Tahun
Diawal tahun yang lalu, pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk menunda Project KFX/IFX selama 1.5 Tahun, dan memutuskan untuk menyelesaikan terlebih dahulu tender Proyect FX-III mereka. Pihak dari Indonesia sendiri juga sudah mengkonfirmasi akan hal ini. Namun, saya memperhatikan banyak sekali penggiat militer yang salah tanggap akan berita ini. Tidak sedikit dari blog-blog dan forum-forum militer di Indonesia yang seolah-olah memvonis bahwa Nasib Project KFX/IFX bukan sekedar TUNDA tetapi BATAL. Padahal rilis resminya sudah diberitakan bahwa hanya DITUNDA bukan DIBATALKAN.
Padahal maksud dari penundaan ini adalah untuk merampungkan proses tender Project FX-III dimana nantinya pemenangnya diharapkan/diharuskan memberikan Transfer of Technology kepada Project KFX/IFX.
Korea Selatan Borong 60 F-35 dan 60 F-15 Silent Eagle??
Kegalauan para blogger dan forum-forum militer di Indonesia semakin parah setelah DSCA merilis 2 buar dokumen tentang kemungkinan penjualan 60 F-35 dan 60 F-15 Silent Eagle ke Korea Selatan. Saya perhatikan, kebanyakan blog dan forum militer di Indonesia langsung mengambil kesimpulan bahwa Korea Selatan SUDAH PASTI memborong keduanya yaitu 120 pesawat generasi ke 5 yang terdiri dari 60 F-35 dan 60 F-15 Silent Eagle. Vonis aksi borong-borong Korea Selatan ini juga membuat kebanyakan para blogger dan Forumer Indonesia langsung memvonis Project KFX/IFX sudah TAMAT.
Namun pertanyaan dasarnya adalah Benarkah Korea Selatan memborong 120 Jet Fighter Generasi ke 5 yang terdiri dari 60 F-35 dan 60 F-15 SE???. Kalau kita hanya membaca judul dari Release documen DSCA, bisa jadi kita menyimpulkan demikian. Namun jika kita hati-hati serta teliti membaca dokument tersebut, maka bisa di pastikan kita akan mendapatkan persepsi yang berbeda. Kedua rilis ini hanya mengatakan POSSIBLE SALE alias kemungkinan penjualan. Kalau di bahas lebih dalam lagi, rilis ini adalah IZIN Penjualan yang dikeluarkan Pentagon untuk menjual item-item tersebut, jika suatu saat nanti beneran di beli olah Korea Selatan. Sampai disini bisa disimpulkan bahwa belum tentu Korea Selatan membeli keduanya.
Pertanyaan selanjutnya adalah Mengapa kedua rilis mengenai kemungkinan Pembelian 60 F-35 dan 60 F-15 SE di keluarkan???. Pertanyaan ini akan menjadi benang merah yang menghubungkannya dengan Nasib Project KFX/IFX. Seperti kita ketahui bersama bahwa Korea Selatan saat ini fokus untuk menyelesaikan Tender Project FX-III. Dan saat ini, peserta tender ini hanya 3 kontestan yaitu F-35 dari Amerika, F-15 SE dari Amerika dan juga EF Typhoon dari Eropa. Karena F-35 dan F-15 SE berasal dari Amerika, maka untuk memudahkan proses administrasi kedepannya, jika salah satu dari keduanya menjadi pemenang tender FX-III Korea Selatan, maka pihak Pentagon US mengeluarkan IZIN Penjualan. Karena sudah adanya Izin penjualan di awal, maka siapapun pemenang tender FX-III di kemudian hari, maka tidak akan mengalami kesulitan lagi dalam masalah administrasi izin penjualannya.
Izin penjualan 60 F-35 ke Korea Selatan mencakup 60 jet fighter secara utuh melalu skema FMS (Foreign Military Sale) yang mencakup keseluruhan jet fighter F-35 beserta peralatan pendukungnya semuanya dengan nilai kontrak $10.8 Miliar. Sedangkan izin penjualan 60 F-15 SE sedikit unik karena dilakukan melalui hibryd deal, dimana yang di jual via FMS adalah 60 Radar AESA, 60 Sniper Targeting Pod, 60 IRST, dan lainnya. Sedangkan yang tidak disebutkan dalam doument seperti airframe, mesin dan lainnya akan dijual dalam skema Direct Commersial Sales (DCS). Nilai izin penjualan ini sekitar $2.408 Miliar. Namun harga ini belum termasuk harga yang belum ada di document ini.
Dari penjabaran kedua pertanyaan diatas dapat kita simpulkan bahwa Korea Selatan tidak membeli 120 Jet Fighter Gen 5 (60 F-35 + 60 F-15 SE)!!!. Yang benar adalah Korea Selatan hanya akan membeli 60 unit jet Fighter generasi ke 5. Hal ini memang sudah di programkan sejak lama dan berita ini juga sudah di konfirmasi di berita yang di rilis situs berita Reuters yang cukup kredible beberapa hari lalu.
Perhatikan grafik gambaran project FX-III yang sudah saya buat seperti di bawah ini :
Dari gambar diatas, dapat dilihat dari 3 kandidat maka hanya akan ada 1 pemenang. Dan siapapun pemenangnya akan mendapatkan kontrak pembelian 60 pesawat. Dan pemenangnya akan memberikan Transfer of Technology (ToT) ke Project KFX/IFX.
Dampak Tender FX-III ke Project KFX/IFX
Seperti saya sampaikan diawal bahwa kebanyakan blog dan forum militer Indonesia menganggap bahwa Korea Selatan memborong 120 jet Generasi ke 5 (60 F-35 plus 60 F-15 Silent Eagle), sehingga dikawatirkan pembelian yang banyak ini akan menghilangkan porsi atau jatah untuk Project KFX/IFX. Namun dari penjelasan saya diatas, yang sudah jelas hanya akan ada pembelian 60 jet Fighter generasi ke 5, seperti sudah direncanakan jauh-jauh hari oleh Korea Selatan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa tender proyek FX-III ini tidak akan menggantikan atau menghilangkan Project KFX/IFX.
Nah, kalau Project KFX/IFX tidak akan tergantikan oleh Project FX-III ini, maka timbul satu pertanyaan baru. Apakah nasib KFX/IFX semakin baik atau semakin buruk dari kejelasan tender FX-III ini???. Untuk menjawab pertanyaan ini, maka kita terlebih dahulu mencari tahu alasan dibalik ditundanya Project KFX/IFX selama 1.5 tahun yang diumumkan awal tahun ini. Seperti yang sudah kita ketahui bersama bahwa alasan Korea Selatan menundanya adalah untuk fokus terlebih dahulu pada proyek FX-III. Dan Korea Selatan berharap pemenang Tender FX-III ini akan memberikan Transfer of Technology (ToT) kepada Project KFX/IFX.
Coba perhatikan gambari di bawah ini :
Kalau kita perhatikan dengan seksama gambar diatas, maka kita akan melihat bagaimana Timeline hubungan antara tender Proyek FX-III dengan penundaan Project KFX/IFX selama 1.5 Tahun. Seperti yang sudah disebutkan dalam berita-berita sebelumnya, bahwa tender FX-III Korea Selatan akan dimumumkan pemenangnya diakhir tahun ini. Kita misalkanlah pengumuman pemenangnya di bulan Desember 2013. Sedangkan keputusan penundaan Project KFX/IFX diumumkan diawal tahun ini, yaitu January 2013 yang lalu.
Nah, jika Project KFX/IFX ini benar-benar di tunda selama 1.5 tahun, maka artinya Project KFX/IFX akan dilanjutkan kembali di pertengahan 2014, kita misalkan di bulan Juni 2014. Artinya dari pengumuman pemenang tender FX-III ke bulan Juni 2014 dimana Project KFX/IFX dilanjutkan kembali adalah sekita 6 bulan. Saya memprediksi waktu 6 bulan ini akan digunakan oleh Korea Selatan untuk menentukan bentuk Transfer of Technology dari pemenang tender FX-III ke Project KFX/IFX.
Nah, dengan melihat hubungan antara keduanya ini, maka penundaan Project KFX/IFX selama 1.5 Tahun dan mendahulukan tender Proyek FX-III adalah sesuatu hal yang masuk akal dan sangat logis. Dari sini juga bisa kita simpulkan bahwa Project KFX/IFX akan mendapatkan masa depan yang lebih jelas dengan semakin jelasnya tender Proyek FX-III ini.
Namun ini adalah keadaan ideal yang diharapkan baik oleh Korea Selatan maupun Indonesia yang tergabung dalam Project KFX/IFX ini. Namun sering sekali keadaan ideal tidak tercapai karena banyak sekali faktor yang mempengaruhi. Diantaranya adalah faktor memanasnya perseteruan antara Korea Selatan dan Korea Utara saat ini. Hal ini bisa berdampak langsung terhadap perkembangan Project KFX/IFX ini. Selain itu, proses deal masalah Transfer of Technology dari pemenang FX-III ke Project KFX/IFX juga mungkin saja tidak berlangsung dengan mulus sehingga bisa menghambat Project KFX/IFX ini.
Namun satu yang pasti kejelasan tender FX-III ini akan memberikan kejelasan juga terhadap masa depan Project KFX/IFX. So mari kita tunggu saja bagaimana kelanjutannya.
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat dilihat bahwa Korea Selatan masih berada di track yang benar yaitu :
1. Project FX-III didahulukan dari Project KFX/IFX agar bisa mendapatkan ToT dari pemenang tender untuk digunakan di Project KFX/IFX.
2. Project FX-III Korea Selatan masih di track yang benar yaitu hanya membeli 60 Fighter Generasi ke 5, sehingga porsi untuk KFX tetap tidak digantikan.
3. Penundaan Project KFX/IFX selama 1.5 tahun adalah masuk akal dan login, karena menunggu penyelesaian tender FX-III Korea Selatan.
Namun berbagai faktor external seperti konflik semenanjung Korea dan juga faktor transfer Teknologi dan juga kebijakan pemerintah Korea Selatan bisa berpengaruh terhadap masa depan Project KFX/IFX ini. So, admin AnalisisMiliter.com merasa kita tidak boleh terlalu optimis Project KFX/IFX akan berhasil, namun juga tidak boleh terlalu pesimis.
Saya pribadi tidak terlalu perduli apakah Project KFX/IFX akan berhasil atau gagal. Yang saya ingin lihat adalah Indonesia sudah mulai mencoba untuk mandiri. Mencoba tidak selalu berhasil, namun juga tidak selalu gagal. Saya tidak terlalu optimis Project KFX/IFX ini akan berhasil mengingat kapasitas Korea Selatan dan Indonesia yang belum memiliki pengalaman panjang membangun jet fighter generasi 4++. Namun saya juga tidak terlalu pesimis, mengingat Project KFX/IFX ini bukan membangun semua teknologi dari nol, namun memanfaatkan teknologi yang sudah mature melalui skema ToT via tender FX-III Korea Selatan. Terlebih lagi keterlibatan pihak ketiga (pihak pemberi ToT) nantinya yang kapasitasnya mungkin tidak perlu lagi di ragukan dalam masalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan lagi, Project KFX/IFX bisa saja GAGAL, namun bisa juga SUKSES. So, jangan terlalu PESIMIS, tapi juga jangan terlalu OPTIMIS. Salam dari Admin AnalisisMiliter.com
Rujukan :
http://www.freerepublic.com/focus/news/3003834/posts?page=13
http://www.reuters.com/article/2013/04/03/us-korea-usa-fighters-idUSBRE93210220130403
http://www.flightglobal.com/news/articles/us-reveals-details-of-f-15se-f-35a-bids-for-south-korea-384180
www.dsca.mil/pressreleases/36-b/2013/Korea_13-10.pdf
www.dsca.mil/pressreleases/36-b/2013/Korea_13-11.pdf
http://www.militaryphotos.net/forums/showthread.php?225031-60-F-35-and-60-F-15-for-South-Korea
Label :
Baca juga artikel terkait lainnya :
1.
Singapura Tambah 16 Unit F-15 SG Secara Rahasia?
2.
Amerika Tolak Beri 4 Teknologi ke Project KFX Korea – Indonesia
3.
Konflik Laut China Selatan Dan Pemerintah Baru Indonesia
4.
Dirgahayu Republik Indonesia ke 67 by AnalisisMiliter.com
5.
Kontrak 40 F-35A Korea Selatan dan Benefit untuk KFX/IFX
6.
Menanti Pesawat Tempur Pengawal Langit Timur Indonesia
7.
Wacana Kohanudnas Punya Pesawat Tempur Terpisah dari TNI AU?
8.
Konflik Laut Cina Selatan dan Posisi Strategis Indonesia
9.
Menanti Kedatangan Pesawat AEW&C TNI AU
10.
Again : Jet Tempur Hwak-209 Jatuh di Pekanbaru
Belum ada komentar untuk artikel ini