12 Apr 2012 21:46:44 | by Admin
| 26249 views | 0 comments
|
4.8/5 Stars dari 2 voter
Super Tucano (EMB-314) merupakan pesawat latih berkemampuan COIN (Counter Insurgency) atau pesawat antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasilia. Pesawat ini merupakan tempur kategori serbu ringan yang telah dipesan oleh Indonesia dari Brazil. Pemesanan ini dilakukan pada Tahun 2010, dimana ada satu skuadron (16 Pesawat) telah dipesan untuk Indonesia. Super Tucano ini direncanakan sebagai pengganti pesawat COIN milik TNI AU yang telah di grounded yaitu OV-10 Bronco.
Penggantian ini sudah sangat mendesak mengingat pesawat OV-10 Bronco yang telah banyak berjasa bagi Indonesia telah dinyatakan Grounded sejak tahun 2007. Sehingga proses penggantian ini mau tidak mau harus di percepat untuk mempertahankan kemampuan pilot dan para teknisi lainnya, disamping tujuan utama untuk memperkuat TNI AU untuk menghadapi banyak tantangan di masa depan.
Apa Keunggulan dari Super Tucano?
Indonesia telah menjautuhkan pilihan kepada Super Tucano sebagai pesawat COIN di TNI AU. Tentunya TNI AU sebagai End User memiliki banyak pertimbangan sehingga memilih pesawat ini dibandingkan yang lain. Super Tucano ini di proyeksikan sebagai pesawat anti Grillia dimana yang dihadapi seperti gerakan separatis, pembalakan liar, dan juga penyelundupan narkoba. Seandainya di Indonesia terjadi lagi kekacauan seperti separatis, dan sejenisnya maka Super Tucano yang akan turun tangan.
Lalu kenapa untuk kekacauan seperti itu harus Super Tucano yang turun tangan?? Kenapa bukan pesawat tempur lain yang jauh lebih canggih dan menggetarkan seperti F-16 maupun Sukhoi TNI AU?? Alasannya sangatlah jelas, karena untuk menghadapi pasukan separatis, yang berada di dalam hutan-hutan, tentu dibutuhkan pesawat yang memiliki kemampuan untuk terbang rendah dan dengan kecepatan rendah pula. Selain itu, dibutuhkan juga pesawat yang mampu terbang selama berjam-jam tanpa harus kembali kepangkalan untuk mengisi bahan bakar. Disinilah peranan dari Super Tucano ini, karena pesawat ini memiliki semua kemampuan itu.
Seandainya pesawat Sukhoi atau F-16 yang diturunkan untuk menghadapi gerilawan, pesawat-pesawat ini akan menghadapi kesulitan untuk terbang rendah dan kecepatan rendah untuk mencari sasaran serta menghancurkannya. Selain itu, kedua jenis pesawat ini juga tidak bisa terbang dalam waktu yang lebih lama dari Super Tucano karena keduanya memerlukan bahan bakar yang sangat banyak per jam terbangnya. Selain itu juga, menggunakan Sukhoi atau F-16 hanya untuk menghancurkan geriliawan sepertinya sangat Over Killing.
Peranan Super Tucano di TNI AU
Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa Super Tucano akan digunakan untuk mengahdapi geriliawan dan pembalakan liar serta sejenisnya. Kita mengingat kembali ketika terjadi perselisihan di Aceh dimana Separatis sedang melakukan kekacauan di Aceh, TNI AU mengerahkan Pesawat COIN yaitu OV-10 Bronco yang digunakan sebagai bantuan dan support terhadap tentara Indonesia di darat untuk menyerang posisi separaits. Nah peranan inilah nantinya akan terus dimainkan oleh Super Tucano.
Lalu mungkin sebagian dari kita bertanya, bukankah perselisihan di Aceh sudah selesai?? Ya benar bahwa sudah selesai, namun yang menjadi pertimbangan adalah diseluruh Indonesia masih mungkin untuk terjadi kejadian serupa di masa mendatang. Selain itu, di perbatasan seperti di Kalimantan dan Papua, sering sekali Negara tetangga melanggar kedaulatan Indonesia. Nah disini juga Super Tucano mengambil peranan sebagai pesawat patroli untuk mengamankan kedaulatan Negara Indonesia. Penggunaan Super Tucano sebagai pesawat patrol perbatasan akan lebih murah di banding dengan menggunakan Sukhoi ataupun F-16.
Apakah Super Tucano Rawan Embargo?
Kata embargo terasa seperti sebuah pil pahit yang pernah di alami militer Indonesia. Tahun 1999 sampai dengan 2005, Militer Indonesia di embargo oleh Amerika dan sekutunya sehingga menyebabkan alutsista TNI mengalami penurunan kualitas. Bahkan Inggris pernah melarang Indonesia menggunakan pesawat Hwak-209/109 (di beli Indonesia dari Inggris ) melawan pasukan separatis di Aceh. Sungguh suatu bentuk tindakan yang tidak mengenakkan bagi Indonesia.
Dari kejadian itulah, Indonesia banyak belajar. Seperti kata pepatah, Hanya Keledai yang akan jatuh 2 kali dilubang yang sama. Maka dari itu, TNI AU mencari produsen pesawat yang tidak akan membatasi Indonesia dalam menggunakan alutsistanya. Pilihan Super Tucano dari Brazil merupakan pilihan tepat untuk mengatasi masalah Embargo ini. Seperti kita ketahui bahwa Brazil tidak memiliki perselisihan apapun dengan Indonesia, dan sebagai Negara yang sama-sama sedang berkembang, Brazil dan Indonesia akan saling menghormati satu dengan yang lainnya.
Memang benar bahwa sebagian komponen dan senjata dari pesawat Super Tucano ini masih merupakan produk Negara barat yang pernah mengembargo Indonesia, tetapi peluang embargo ini akan semakin mengecil. Untuk itu, patutlah kita menyokong TNI AU sebagai pengguna Super Tucano untuk menjaga kedaulatan NKRI.
Enam Super Tocano Dipastikan Tiba Agustus 2012
Tanggal 3 April 2012 yang lalu, Panglima Komando Operasi TNI-AU II (Pangkoopsau II), Marsekal Muda Ismono Widjajanto telah menyatakan kepastian kedatangan 6 pesawat Super Tucano dari 16 Pesawat yang dipesan TNI AU, yaitu pada Agustus 2012. Dan saat ini, TNI AU juga sudah menyiapkan hangar dan pilot untuk menerbangkan pesawat ini nantinya. Kita sebagai bagian dari NKRI hanya berharap bahwa Super Tucano ini akan menjadi kebanggan dan andalan Indonesia untuk menjaga wibawa dan kedaulatan Negara Indonesia.
Selamat Datang Super Tucano ….. Jagalah kedaulatan NKRI, meski nyawa taruhannya…
Label : Pesawat Tempur |
Pesawat Tempur Indonesia |
Alutsista Indonesia |
Alutsista TNI |
Baca juga artikel terkait lainnya :
1.
Peta Kekuatan Angkatan Udara di Asia Tenggara (Part 2)
2.
Angkatan Udara Indonesia 2005 Vs Angkatan Udara Indonesia 2014
3.
Peta Kekuatan Angkatan Udara di Asia Tenggara (Part 1)
4.
Sukhoi Indonesia dan Misteri Dibaliknya
Belum ada komentar untuk artikel ini