10 Nov 2012 18:15:09 | by Admin
| 16505 views | 0 comments
|
0/5 Stars dari 0 voter
Event Indo Defense 2012 yang digelar di Jakarta mulai tanggal 7 – 10 November 2012 ini cukup mendapat perhatian yang luas dari dunia militer. Tercatat ada 50 negara dan banyak perusahaan militer yang terkenal turut mengambil bagian dalam event ini. Masing-masing perwakilan negara maupun perusahaan berusaha untuk menampilkan keunggulan produk mereka. Hal ini membuat event ini semakin semarak. Indonesia yang menjadi tuan rumah event Indo Defense 2012 ini pun tidak ketinggalan dengan menampilkan stand-stand milik pemerintah, BUMN, maupun perusahaan swasta Indonesia.
Namun dari sekian banyak alutsista yang dipamerkan dalam Indo Defense 2012 ini, sepertinya MBT Leopard menjadi primadona. Hal ini bisa dimengerti karena besarnya animo pecinta militer Indonesia terhadap MBT Leopard sangat besar. Bahkan sebelum kedatangan MBT Leopard ini ke Indonesia, sudah banyak yang penasaran mengenai rencana kedatangan MBT Leopard ini. Namun selain Leopard ini, alutsista lain yang cukup menarik perhatian adalah Howitzer Caesar dan MLRS Astross II. Baik Howitzer Caesar maupun MLRS Astross II sudah lebih dulu tiba di Indonesia dan sudah ditampilkan dalam Pameran Alutsista TNI AD beberapa waktu lalu.
Indonesia sudah Sign Contract Pembelian 37 unit Caesar?
Dalam pameren Indo Defense diharapkan akan banyak kontrak pembelian alutsista yang dilakukan oleh Indonesia. Salah satu alutsista yang dikabarkan sudah dilakukan penandatangan kontrak adalah pembelian 37 Unit Howitzer Caesar dengan nilai kontrak US$ 240 Juta. Penandatanganan ini menurut kabar yang beredar dilakukan di Indo Defense ini. Admin AnalisisMiliter.com sendiri merasa senang dengan berita ini. Namun ketika saya mencoba meneliti sumber berita ini, saya mendapatkan sedikit keraguan dengan berita ini. Hal ini karena sumber beritanya belum termasuk ’sumber terpercaya’ karena berita ini di posting di situs berita di Vietnam. Sedangkan berita Indonesia saya belum menemukan berita resmi mengenai hal ini. Atau silapkah admin AnalisisMiliter.com dalam mencari informasi ini? Jikalau ada rekan-rekan pembaca yang bisa memberikan foto maupun link dari sumber yang cukup kredibel mengenai kontrak Caesar ini, monggo di share ya..
Terlepas dari benar atau tidaknya berita penandatangan kontrak pembelian 37 unit Cesar ini, saya cukup percaya dan menyakini bahwa cepat atau lambat, Howitzer Caesar akan bergabung dengan TNI AD. Hal ini tentunya akan menambah kekuatan pertahanan Indonesia, apalagi kalau dibarengi dengan akuisisi MBT Leopard dan MLRS Astross II. Namun kita sebagai pecinta militer Indonesia tidak perlu tertalu sumringah dan harus melihat realitas. Masih ingat kan dengan Kejadian Kapal Trimaran yang terbakar?
Indonesia Tandatangani MoU Pembelian MBT Leopard?
Salah satu moment yang paling ditunggu-tunggu dalam event Indo Defense 2012 ini adalah penandatanganan kontrak pembelian MBT Leopard dari Jerman. Namun hal itu sepertinya belum terjadi dalam event ini, karena sampai hari ini belum ada informasi penandatanganan Kontrak pembelian MBT Leopard ini. Namun, penandatanganan MoU (Nota Kesepahaman) terkait pembelian Leopard ini sudah ditandatangani oleh pemerintah Indonesia dan pihak Jerman yang sepertinya diwakili oleh Perusahaan Rheinmetall AG Jerman. MoU ini terkait dengan pembelian MBT Leopard, pembelian Marder 1A3 dan ToT yang akan diberikan kepada Pindad.
Namun perlu dipahami bahwa MoU dan Kontrak adalah 2 hal yang sangat berbeda dan memiliki makna yang berbeda pula. Kalau penandatangan kontrak, maka sudah jelas berapa nilai kontrak dan juga jelas berapa jumlah unit MBT yang di beli juga sudah jelas jenis ToT yang akan diberikan ke Indonesia. Namun kalau MoU, itu berarti bahwa belum ada kesepakan final mengenai ketigal hal tesebut. Namun dari postingan admin AnalisisMiliter.com sebelumnya mengenai jumlah MBT Leopard yang dibeli Indonesia> kita sudah mendapatkan sedikit gambaran mengenai jumlah yang akan dibeli. Namun selama belum ada kontrak yang jelas, maka belum bisa dipastikan berapa jumlah yang akan dibeli Indonesia. Hal ini dipertegas dengan statement pejabat Kemenhan beberapa waktu lalu, bahwa sampai saat ini negoisasi mengenai jumlah dan harga pembelian MBT Leopard ini masih berlangsung. Itu artinya jumlahnya bisa berubah.
Tapi terlepas dari hal itu, MoU ini sendiri sudah menunjukkan keseriusan pemerintah Indonesia dan Perusahaan Rheinmetall AG Jerman dalam proses pembelian MBT Leopard ini. Ditambah lagi kesediaan Perusahaan Rheinmetall mengirimkan sample MBT Leopard 2 Revolution ke event Indo Defense 2012 ini tentu sudah memperlihatkan keseriusan mereka. Mengenai jumlah mungkin kita masih bertanya-tanya, namun kedatangan MBT Leopard ke Indonesia dan bergabung dengan militer Indonesia agaknya tinggal menunggu waktu.
Indonesia Tandatangani MoU ToT Astross II dari Brazil?
Hampir mirip dengan MBT Leopard, untuk MLRS Astross II juga dikabarkan sudah dilakukan penandatanganan MoU pengadaan dan ToT MLRS Astross II ini ke Indonesia. Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh pejabat Kemenhan dengan President Avibras Industria Aeroespacial Brasil Sami Josef Hassuani. Avibras ini adalah perusahaan produsen MLrS Astross II ini. Nah hampir sama dengan kasus MBT Leopard tadi, admin AnalisisMiliter.com juga berpendapat bahwa MoU ini sudah menunjukkan sikap dan keseriusan Indonesia dan Avibras dalam pembelian MLRS Astross II ini.
Namun sampai saat ini belum diketahui berapa unit yang akan dibeli oleh Indonesia dan berapa nilai kontraknya. Kita berharap bahwa dalam waktu dekat, semuanya akan terjawab dengan tuntas. Admin juga berpendapat bahwa kedatangan MLRS Astross II ini hanya menunggu waktu saja. Semoga tidak ada kejadian lain yang membatalkannya.
Kekuatan Militer Indonesia dengan MBT Leopard, Howitzer Caesar dan MLRS Astross II?
Kita berandai-andai, jika ketiga jenis alutsista TNI AD ini sudah bergabung di kekuatan TNI AD, bagaimana pengaruhnya terhadap kekuatan militer Indonesia. Tentunya kita semuanya setuju bahwa jika ketiga alutsista gahar ini benar-benar bergabung dengan Militer Indonesia, maka kekuatan Militer Indonesia akan meningkat secara drastis. Peningkatan yang saya rasa luar biasa dibandingkan dengan modernisasi militer Indonesia keadaan militer Indonesia beberapa decade belakangan ini. Namun modernisasi ini sejatinya adalah sebuah hal yang wajar mengingat Indonesia yang sudah lama tidak melakukan modernisasi militernya sehingga tertinggal dari negara tetangga. Jika ketiganya sudah bergabung dengan Indonesia, maka militer Indonesia tidak layak lagi disebut tertinggal dari negara tetangga.
Sekian dulu ulasan saya di sore hari ini. Semoga ulasan saya kali ini bermanfaat bagi kita semua. Salam damai dari admin AnalisisMiliter.com
Label : Militer Indonesia |
Alutsista |
Alutsista TNI |
Alutsista TNI Terbaru |
Baca juga artikel terkait lainnya :
1.
Perang BVR Sukhoi Indonesia dan Jet Fighter Tetangga : Sebuah Opini Awam
2.
Tarik Ulur Pengganti Pesawat Tempur F-5 E/F TNI AU
3.
Modernisasi Kapal Selam Indonesia Tahun 2015-2020
4.
Incar Tender Pesawat Latih Amerika, KAI-LM Luncurkan Varian T-50
5.
Salip Indonesia, China Beli 24 Pesawat Tempur Su-35BM Rusia?
6.
Malaysia Segera Terima Pesawat A400M Pertama
7.
Pitch Black 2012 : Sukhoi Indonesia Vs Super Hornet Australia
8.
Modernisasi Angkatan Udara Singapura Dalam Perspektif Indonesia
9.
Militer Indonesia dan Kontrak Pembelian Alutsista (No Hoax)
10.
Pesawat Tanker Untuk Kebutuhan Angkatan Udara Indonesia
Belum ada komentar untuk artikel ini