17 Dec 2012 23:04:24 | by Admin
| 13998 views | 1 comments
|
0/5 Stars dari 0 voter
Hai pembaca semuanya, rindu sekali rasanya menyapa para pembaca lagi setelah beberapa minggu ini sudah tidak pernah mengupdate artikel di blog ini. Bukan karena saya malas ataupun tidak memiliki bahan untuk menulis, namun karena tanggung jawab yang lebih besar yang harus saya jalankan beberapa minggu ini. Ya benar, beberapa minggu ini saya harus berkonsentrasi untuk menjaga Ibunda saya yang sedang terbaring sakit di rumah sakit. Sehingga saya harus memprioritaskan waktu saya bagi kesembuhan Ibunda saya. Namun kerinduan saya kepada para pembaca sekalian membuat saya menyempatkan diri menulis ditengah aktivitas saya menjaga Ibunda di Rumah Sakit.
Setelah judul kita bisa membaca isi artikel yang isi terdapat kata-kata berikut : “Proyek perancangan pesawat tempur generasi 4,5 KFX yang dikerjakan Korea dan Indonesia memasuki masa yang tak jelas. Kekuatiran ini menyeruak setelah belum lama ini Pemerintah Korea Selatan memutuskan memotong anggaran proyek ini untuk 2013. Pemotongan anggaran dilakukan atas dua pertimbangan, yakni perkembangan ancaman dan keamanan regional yang telah sedemikian mengkuatirkan, serta pembatalan Turki yang semula akan ikut menanggung pembiayaan KFX”.
Nah sekarang mari para pembaca AnalisisMiliter.com meneliti kembali korelasi antara judul dan isi artikel diatas. Apakah judul artikel dan isi artikel memberitakan hal yang sama persis? Saya kira semua pembaca dapat melihat dengan jelas perbedaannya. Pada judul artikel ditekankan pada Korea Menghentikan Dana KFX di 2013 sedangkan di isi artikel ditekankan pada Korea Memotong Dana KFX di 2013. Kata Menghentikan tentu memiliki perbedaan yang sangat mendasar dengan kata Memotong anggaran. Itu sebabnya saya berkeyakinan bahwa jika para pembaca membaca artikel dengan teliti dan cermat, tentu tidak akan banyak pembaca yang salah kaprah dengan berita ini.
Namun sayang sekali ada banyak sekali komentar di dunia maya yang saya perhatikan seperti Galau karena munculnya berita ini. Mengkin mereka benar-benar salah kaprah dalam membaca berita ini, bahwa KFX sudah benar-benar di hentikan pendanaannya, padahal hanya dipotong sebagian anggarannya, dan itupun masih hanya untuk anggaran di tahun 2013. Tidak hanya forum dan blog militer Indonesia saja yang terkena kegalauan ini, namun beberapa blog dan forum militer negara tetangga yang saya perhatikan juga mengalami fenomena yang sama. Membaca komentar-komentar di forum-forum dan blog-blog militer ini membuat saya senyum-senyum dan juga sedikit galau juga. Masa sih teman-teman online saya yang mungkin setiap hari mengikuti perkembangan militer bisa dibuat galau oleh berita itu. Tapi ah sudah lah, setiap orang punya hak asasi untuk galau atas setiap berita yang mereka baca bukan. Heheheh
Nah sekarang mari kita teliti lagi lebih jauh artikel tersebut untuk menggali informasi sebanyak mungkin dan semoga penggalian informasi ini bisa menjadi pertimbangan bagi kita semua untuk memutuskan apakah kita harus galau atau tidak. Didalam artikel ini disebutkan bahwa salah satu penyebab Korea Selatan memotong anggaran Project KFX ini adalah karena mundurnya Turki sebagai salah satu calon partner Korea dalam Project KFX ini. Namun hal ini bagi saya sedikit aneh, karena setau saya Turki sudah mengatakan bahwa mereka sudah sejak tahun 2010 (CMIIW) mengatakan tidak ikut mengambil bagian dalam project ini. Hal ini karena Turki menginginkan partnership yang setara antara Korea dan Turki dalam Project ini (50% - 50%). Namun Korea Selatan menginginkan porsi 60% - 40% yang memastikan bahwa Korea Selatan tetap menjadi Leader dalam Project ini. Jadi kalau dikatakan bahwa salah satu penyebab pemotongan anggaran ini karena Turki yang batal bergabung saya kira kurang relevan. Dan kalaupun ini relevan, pasti rencana pemotongan anggaran ini bukanlah berita baru, mengingat Turki juga bukan baru-baru ini mundur. So, anda mendapatkan point yang saya maksud??
Dibagian selanjutnya artikel tersebut diberitakan bahwa “Begitu pun Pemerintah Korea masih akan memegang komitmennya pada KFX dengan menyiapkan 4,15 juta dollar untuk melanjutkan feasibility study pada tahun 2014”. Nah dari potongan artikel ini dapat kita simpulkan bahwa komitment Korea Selatan ini masih tetap tinggi dan masih akan terus dilanjutkan. Itu artinya bahwa kekhawatiran sebagian pengamat militer di dunia maya ini bahwa KFX ini sudah berakhir tidaklah sepenuhnya benar. Tidak ada penghentian dana KFX, yang ada hanya pengurangan dana project di tahun 2013. Pengurangan bukan berarti semua dananya di hapus bukan???
Dibagian lain artikel tersebut disebutkan bahwa seolah-olah Korea Selatan benar-benar panic dengan progress KFX dan akan menggantikannya dengan project lain yaitu FX-III. Coba perhatikan cuplikan artikel ini :
Di tengah kepanikan itu, Seoul akan segera menjatuhkan pilihan untuk mengalihkan anggaran pertahanannya ke proyek pesawat tempur yang lebih canggih dari jet-jet tempur stealth yang dinilai menjadi ancaman serius bagi wilayah udaranya. Mereka akan segera memilih Boeing atau Lockheed Martin (LM) yang gencar menawarkan kerjasama pembuatan jet tempur generasi ke-5 yang diberi nama FX-III. Besar kemungkinan, pemerintah akan memilih Boeing yang telah menyodorkan konsep F-15 Silent Eagle (lihat foto atas) ketimbang LM yang menjanjikan F-35 Lightning II versi murah meriah.
Namun satu yang harus kita pahami bahwa didalam angkatan udara Korea Selatan, Project KFX adalah Project yang berbeda dengan FX-III. KFX adalah project ambisius Korea Selatan untuk menciptakan pesawat tempur buatan sendiri. KFX direncanakan untuk menggantikan peran pesawat tua mereka seperti F-5 dan F-4. Sedangkan FX-III merupakan kelanjutan dari Project FX-II yang difokuskan untuk mendapatkan jet tempur generasi ke-5 yang berasal dari negara lain. Jadi Project KFX tidak akan digantikan dengan project FX-III, demikian juga sebaliknya. Kedua project ini saling melengkapi untuk masa depan angkatan udara Korea Selatan.
Bahkan dalam Project FX-III Korea Selatan ini, salah satu penentuan pemenang tendernya adalah perusahaan yang paling berani memberikan Transfer of Technology dalam project KFX ini. Itu artinya jika perusahaan seperti Boeing dengan F-15 Silent Eagle mereka dan Lockhead Martin dengan F-35 mereka ingin menjadi pemenang di tender project FX-III Korea Selatan, mereka harus berani memberikan ToT yang besar dalam Project KFX yang di kerjakan oleh Korea Selatan bersama Indonesia. Jadi dapat kita lihat bahwa antara KFX dan FX-III adalah saling melengkapi, bukan saling menghilangkan. Bahkan setau saya project FX-III ini lebih dahulu akan terealisasi sebelum KFX terealisasi. So apakah benar Korea Selatan panic sehingga menggantikan project KFX dengan FX-III?? Silahkan anda nilai sendiri.. Oh ya, mungkin artikel ini akan membantu anda memahami project KFX dan FX-III Korea Selatan ini.
So, apakah Project Joint Development KFX antara Korea Selatan dan Indonesia berada di ujung Kegalauan?? Silahkan anda sebagai pembaca blog AnalisisMiliter.com yang menilai sendiri. Namun, saya juga tidak mengatakan bahwa project KFX ini tidak mengalami masalah sama sekali. Pastinya banyak masalah dan tantangan yang dihadapi Korea Selatan dan Indonesia dalam project ini. Bahkan project F-35 yang dikerjakan banyak negara kaya saja bisa bermasalah, maka tentunya KFX ini pastinya juga tidak akan pernah lepas dari masalah. Namun, apakah masalah-masalah ini harus membuat Korea Selatan dan Indonesia menyerah?? Biarlah waktu yang menjawab…
Akhirnya sekian dulu tulisan saya yang pertama dalam beberapa bulan terakhir ini. Semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna bagi pembaca setia AnalisisMiliter.com ini. Jika ada kata-kata dan tulisan saya yang kurang berkenan, saya mohon maaf, karena tidak ada bermaksud untuk menyakiti siapapun.Salam damai, dari admin AnalisisMiliter.com
Label :
Baca juga artikel terkait lainnya :
1.
Tragedi Pesawat KC-130B Hercules Indonesia di Medan
2.
Faktor Delivery Time Pengganti Pesawat Tempur F-5 TNI AU
3.
Menanti F-16 ‘Setara’ Block 52 di Skuadron 16 Pekanbaru
4.
Malaysia Segera Terima Pesawat A400M Pertama
5.
Narsis di Pameran Alutsista TNI di Kampus USU – Medan
6.
MLRS Astros II Mk6 : Senjata Baru TNI AD
7.
Modernisasi Angkatan Udara Singapura Dalam Perspektif Indonesia
8.
Tender Kontraktor Utama Project KFX/IFX di Korea
9.
Lanud El Tari Kupang : Benteng Indonesia Melawan Australia
10.
Tawaran Pesawat Tempur Typhoon Ke Indonesia Semakin Menggila