17 Jul 2014 16:30:10 | by Admin
| 90959 views | 0 comments
|
4.6/5 Stars dari 8 voter
Modernisasi Militer Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan 2014 ini sudah membawa penambahan kekuatan militer yang cukup significant. Modernisasi militer periode 2009-2014 ini disebut dengan Minimum Essential Force (MEF) Renstra I (2009-2014). MEF ini direncakanan akan dilaksanakan dalam 3 tahapan yaitu Renstra I (2009-2014), Renstra II (2015-2019) dan Renstra III (2020-2024). Namun sebentar lagi, Indonesia akan memiliki pemerintahan yang baru pada akhir 2014 ini. Adanya pergantian pemerintahan yang baru ini tentunya menimbulkan beberapa pertanyaan apakah program modernisasi militer Indonesia ini akan dilanjutkan atau tidak oleh pemerintah baru yang akan datang?
Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa MEF ini adalah program modernisasi yang dijalankan oleh Pemerintah Indonesia periode 2009-2014 ini. Dan di Indonesia sering sekali pergantian pemerintah membuat beberapa program pemerintah sebelumnya tidak dilanjutkan atau digantikan oleh kebijakan baru yang dibuat pemerintahan yang baru. Program modernisasi militer MEF (minimum essential force) dengan segala kekurangan dan kelebihannya, sudah membawa perubahan yang cukup berarti bagi Indonesia. Kekuatan Militer Indonesia yang pada tahun 1999 sampai 2005 sangat memprihatinkan, berangsur-angsur sudah mulai menunjukkan perbaikan yang significant berkat adanya program MEF ini.
Akankah Pemerintah Baru Indonesia Melanjutkan Program MEF II?
Dengan adanya pergantian pemerintahan baru Indonesia, membuat nasib kelanjutan MEF Renstra II (2015-2019) menjadi tergantung kepada arah kebijakan pemerintah baru nanti. Namun sebagaimana dampak program MEF Renstra I yang lalu cukup membawa perbaikan yang berarti bagi kekuatan militer Indonesia, maka saya perkirakan pemerintahan baru nanti pun agaknya akan tetap melanjutkannya. Namun mungkin saja terjadi modifikasi ataupun sedikit perubahan dalam rencana di MEF Renstra II nantinya.
Mungkin juga Program MEF ini akan diganti dengan program lainnya, namun kita tetap berharap sekali bahwa apapun nama Programnya nanti, intinya kita berharap bahwa modernisasi militer Indonesia tetap harus berjalan. Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik beberapa tahun terakhir ditambah adanya kemungkinan ancaman konflik yang akan dihadapi Indonesia di sekitar Laut China Selatan.
{IKLAN}
Sekarang mari kita melihat kembali kebelakang, apa yang telah di capai dalam program MEF Renstra I (2009-2014) yang lalu serta melihat apa kira-kira yang akan di capai di MEF renstra II (2015-2019) nanti. Hal ini kita perlu lihat kembali untuk mengingatkan kita semua bahwa modernisasi militer Indonesia saat ini adalah suatu hal yang harus di lakukan pemerintah Indonesia kedepannya.
Alutsista untuk Angkatan Udara di MEF I (2009-2014)
Dalam periode 2009-2014 ini, program MEF Renstra I sudah membawa banyak sekali penambahan kekuatan alutsista Indonesia. Selain peningkatan kesejahteraan prajurit, juga terjadi penambahan alutsista yang significan serta penambahan sarana pendukungnya. Diantara alutsista yang sudah di datangkan di MEF Renstra I (2009-2014) untuk Angkatan Udara dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
Pencapaian MEF Renstra I TNI AU
Dari data diatas dapat kita lihat alutsista-alutsista yang sudah dibeli di periode MEF renstra I (2009-2014). Selain data diatas, memang masih ada beberapa yang lain yang mungkin saya lupa untuk memasukkannya. Namun data diatas adalah gambaran besar alutsista untuk TNI AU yang sudah di beli dalam periode tersebut.
Untuk pesawat tempur di MEF I ini, TNI AU mendapatkan 6 unit Su-30 MK2 (melengkapi 10 unit Su-27/30 yang sudah ada sebelumnya), 16 EMB-314 Super Tucano dari Brazil (masih 4 unit yang sampai di Indonesia), 16 unit T-50i Golden Eagle dari Korea Selatan (sudah datang semua), 18 unit pesawat latih G-120 TP Grob dari Jerman, 24 unit F-16 setara Block 52 (beberapa unit sedang dalam proses pengiriman), dan aka nada upgrade 10 unit F-16 Block 15 OCU TNI AU.
Untuk persenjataan rudal pesawat tempur juga sudah dibeli berbagai rudal untuk armada Flanker dan F-16 Indonesia. Diantaranya adalah Rudal BVR R-77 RVV-EA, KH-31P, AGM-65 Maverick, dan lain-lain. Juga ada informasi bahwa Indonesia juga akan membeli puluhan rudal BVR Aim-120, Aim-9x dan JDAM, namun belum ada konfirmasi apakah ini menggunakan anggaran MEF I atau di MEF II nanti.
Selain itu, TNI AU juga mendapatkan 18 unit pesawat angkut diantaranya adalah 9 unit C-295 dari Spanyol (sudah 6 unit yang datang), dan 9 unit C-130 H Hercules bekas AU Australia. Dari 9 unit C-130 H dari Australia ini, 4 unit diataranya adalah hibah dari pemerintah Australia dan 5 unit lagi dibeli oleh Indonesia. Dari 9 unit C-130 H ini, beberapa unit sudah datang ke Indonesia dan sisanya akan di kirim tahun ini dan tahun kedepan.
Alutsista untuk Angkatan Laut di MEF I (2009-2014)
Pengadaan alutsista untuk Angkatan Laut yang sudah di lakukan di MEF Renstra I (2009-2014) diantaranya dapat dilihat pada gambar berikut :
Pencapaian MEF Renstra I TNI AL
Pengadaan alutsista untuk TNI AL yang paling besar di MEF I (2009-2014) bisa di bilang adalah pengadaan 3 unit Kapal Selam DSME-209 dari Korea Selatan. Pengadaan ini menelan dana paling tidak $1.1 Miliar, belum lagi ditambah dana untuk mempersiapkan infrastruktur pembangunan Kapal Selam di Indonesia. Hal ini karena di rencanakan 1 dari 3 unit Kapal Selam tersebut akan di bangun di Indonesia, dan 2 unit lainnya di Korea Selatan. Namun ketiga unit Kapal Selam DSME-209 ini baru akan datang di tahun 2016-2018 mendatang. Itu artinya kontraknya memang ditandatangani di MEF II, tapi kedatangan Kapal Selam itu akan di MEF II (2015-2019). Hal ini dikarenakan pembuatan Kapal Selam yang tentunya membutuhkan waktu yang sangat panjang.
Untuk kapal perang, TNI AL akan mendapatkan 2 unit Perusak Kawal Rudal (PKR) Sigma-10514 dari Belanda dan 3 unit Kapal Perang MLRF Nahkoda Ragam Class dari Inggris. Untuk 2 unit PKR ini dibagi dalam 2 tahapan kontrak dan diperkirakan PKR pertama sudah akan datang di tahun 2016 nanti. Sedangkan untuk MLRF Nahkoda Ragam Class, ketiga unitnya diperkirakan akan mulai datang di tahun 2014 sampai 2015 ini. Ketiga unit Nahkoda Ragam Class ini yang sebelumnya adalah Kapal Perang Brunei yang batal di akuisisi akan diberi nama KRI Jhon Lie, KRI Usman Harun dan KRI Bung Tomo.
Selain itu, TNI AL juga akan menerima beberapa unit KCR-40 dan KCR-60 buatan dalam negeri yang dilengkapi dengan rudal yang cukup canggih. Juga TNI AL akan mendapatkan beberapa unit Landing Ship Tnak (LST) yang bisa digunakan untuk transpotasi bagi armada MBT Leopard Indonesia.
TNI AL juga mendapatkan 3 unit CN-235 MPA produksi Indonesia yang akan menjadi pesawat patrol maritime. Selain itu TNI AL juga akan mendapatkan 11 unit Heli Anti Kapal Selam dari Prancis yaitu AS-565 MB Phanter. Juga diberitakan TNI AL mendapatkan rudal anti kapal generasi terbaru yaitu Exocet MM-40 Block 3 yang kemungkinan akan dipakai di armada kapal perang terbaru TNI AL. Bahkan diberitakan juga TNI AL juga akan mendapatkan rudal pertahanan udara jenis VLS MICA dari Prancis, namun belum bisa saya pastikan apakah ini masuk dalam program MEF I atau di MEF selanjutnya.
Koorps Marinir TNI AL juga mendapatkan 37 unit BMP-3F dari Rusia yang ditandatangani di tahun 2011 yang lalu dengan nilai kontrak $114 Juta. Ini adalah pengadaan tahap kedua, dimana sebelumnya juga sudah ada pengadaan 17 unit BMP-3F di tahun 2009. Dengan pengadaan tahap kedua ini, Marinir TNI AL sudah memiliki 54 unit BMP-3F. Beberapa waktu lalu 37 unit BMP-3F ini sudah hadir di Indonesia.
Selain pengadaan alutsista yang sudah saya jelaskan diatas, masih ada beberapa pengadaan alutsista lainnya yang mungkin saya lupa mencantumkannya. Namun ini adalah gambaran besar pengadaan alutsista untuk TNI AL di MEF I (2009-2014).
Alutsista untuk Angkatan Darat di MEF I (2009-2014)
Pengadaan alutsista untuk Angkatan Darat yang sudah di lakukan di MEF Renstra I (2009-2014) diantaranya dapat dilihat pada gambar berikut :
Pencapaian MEF Renstra I TNI AD
Tidak mau kalah dari Alutsista AU dan AL, untuk AD pengadaan alutsista di MEF I (2009-2014) pun cukup garang. Diantaranya adalah 8 unit Helikopter serang Apache dari Amerika Serikat. Selain Apache, TNI AD juga akan menerima Heli Serang Fennec dari Prancis. Untuk Heli Serbu, TNI AD juga akan menerima cukup banyak Helikopter Bell-412EP yang di rakit di PT DI.
Selain Helikopter, TNI AD juga akan menerima sekitar 103 unit MBT Leopard dari Jerman dimana 40 diantaranya adalah Leopard 2A4 dan 63 unit Leopard 2RI serta 10 unit Buffel (support tank). Selain itu juga dalam dalam satu paket pembelian adalah puluhan unit IFV Marder 1A3 yang juga dari Jerman. 2 unit MBT Leopard 2A4 dan 2 unit IFV Marder-1A3 sudah tiba di Indonesia beberapa bulan lalu. Sedangkan sisanya mulai datang tahun ini. TNI AD juga sudah menerima 22 unit IFV Tarantula (Black Fox) dari Korea Selatan beberapa bulan lalu. Dan Proses retrofit AMX-13 TNI AD saat ini sedang berlangsung.
TNI AD juga akan menerima 36 unit Multiple Launch Rocket System (MLRS) Astross II Mk-6 dari Brazil yang di beli tahun 2012 lalu dengan nilai kontrak $405 juta. Beberapa minggu lalu sudah tersiar kabar bahwa pesanan TNI AD sudah dalam tahap uji coba dan kemungkinan dalam waktu dekat akan tiba di Indonesia. Selain itu, TNI AD juga akan menerima 37 unit Howitzer Caesar 155mm dari Prancis dan kemugkinan juga akan datang mulai tahun ini. TNI AD juga diberitakan akan merima banyak rudal anti Tank jenis Javelin I dari Inggris.
Selain pengadaan alutsista diatas, mungkin masih ada beberapa pengadaan alutsista yang lupa untuk saya cantumkan dalam list diatas.
Prediksi Pengadaan Alutsista di MEF II (2015-2019)
Setelah selesai MEF I (2009-2014) dan proses modernisasi militer Indonesia tetap dilanjutkan pemerintah selanjutnya, maka saya memprediksi di MEF II ini juga akan banyak sekali alutsista yang akan di beli Indonesia. Diantaranya yang saya perkirakan akan di beli adalah sebagai berikut :
Prediksi Pembelian Alutsista MEF Renstra II (2015-2019)
Sebelum saya menjelaskan kenapa saya memprediski itu, mohon di pahami bahwa apa yang saya tuliskan dalam prediksi ini hanyalah prediksi yang belum tentu akan dibeli di masa datang. Jadi apapun yang saya prediksi di sini, bukanlah sebuah kebenaran absolute.
Program pengadaan yang paling mungkin terjadi di MEF Renstra II (2015-2019) adalah penggantian F-5 E/F TNI AU. Hal ini karena sudah sejak beberapa tahun lalu sudah ada beritanya, bahkan beberapa penawaran sudah masuk dan kemungkinan di awal 2015 MEF Renstra II ini akan diumumkan pemenang tendernya. Selain itu, saya juga memprediksi akan ada penambahan 1 skuadron pesawat tempur baru di TNI AU. Hal ini saya prediksi karena banyak berita yang menyebutkan bahwa TNI AU direncanakan akan memiliki 10 skuadron pesawat tempur nantinya. Saat ini TNI AU hanya memiliki 8 Skuadron pesawat tempur yaitu 1 Skuadron Su-27/30, 2 Skuadron F-16, 2 Skuadron Hawk-109/209, 1 Skuadron T-50i, 1 Skuadron EMB-314 Super Tucano dan 1 Skuadron F-5 E/F. Itu artinya ada 2 skuadron yang harus dipenuhi agar mencapai 10 skuadron seperti yang di beritakan. Prediksi saya di MEF II (2015-2019) hanya akan bertambah 1 skuadron dan di MEF III (2020-2024) bertambah 1 skuadron lagi. Hal ini mengingat di MEF I (2009-2014) juga hanya ada penambahan 1 skuadron tempur baru yaitu Skuadron 16 Pekanbaru yang akan di isi oleh 16 unit F-16 Block 52ID mulai 2014 ini.
Selain pesawat tempur, TNI AU juga saya prediksi akan mengakuisisi armada pesawat AEW&C (Airbone Early Warning and Control), pesawat tanker untuk keperluan air refueling, penambahan C-295 menjadi 1 skuadron (16 unit) dan penambahan pesawat angkut berat seperti C-130 Hercules atau A-400M. TNI AU juga saya prediksi mulai akan mempertimbangkan membeli Medium SAM (Surface to Air Missile) untuk pertahanan udara.
Angkatan Laut Indonesia juga saya prediksi akan menambah pesanan Kapal Perang mumpuni seperti Perusak Kawal Rudal (PKR) dan menmbah Kapal cepat Rudal seperti KCR-40 dan KCR-60. Selain itu juga akan ada penambahan lainnya, namun saya kurang bisa memprediksinya. Kita tunggu saja lah.
Untuk angkatan darat, saya prediksi akan ada pengadaan rudal pertahanan titik sekelas Pantzir S-1 yang akan digunakan untuk menjaga object vital militer Indonesia dari ancaman musuh. Selebihnya mungkin aka nada penambahan armada medium Tank seperti kerjasama Indonesia dan Turki. Kita tunggu saja.
Sumber Referensi :
http://internasional.kompas.com/read/2012/02/15/15172983/Indonesia.Beli.9.Pesawat.Angkut.C-295.dari.Airbus
http://arc.web.id/berita/565-roll-out-c-130h-hibah-dari-australia.html
http://www.itoday.co.id/politik/menhan-hibah-pesawat-c-130-hercules-australia-untungkan-indonesia
http://arc.web.id/berita/47-tni-au/445-f-16ab-tni-au-akan-diupgrade-bae-system.html
http://arc.web.id/artikel/57-hankam/448-prediksi-alutsista-di-tahun-2013.html
http://www.tempo.co/read/news/2012/05/11/078403230/Indonesia-Beli-37-Unit-Tank-BMP-3F-Buatan-Rusia
http://news.detik.com/read/2011/12/22/092659/1797190/10/deal-ri-beli-3-kapal-selam-dari-korea-selatan?nd992203605
http://arc.web.id/artikel/57-hankam/447-kaleidoskop-alutsista-sepanjang-2012.html
http://news.okezone.com/read/2012/06/05/337/642051/indonesia-beli-kapal-rudal-dari-belanda-seharga-rp1-98-t
http://www.angkasa.co.id/index.php/notam/notice-to-airmen/233-beli-astros-ii-indonesia-bukan-yang-pertama-di-asia-tenggara
http://www.globalpost.com/dispatch/news/regions/asia-pacific/indonesia/130826/indonesia-buy-eight-new-apache-helicopters-the-u
http://www.newdaily.co.kr/news/article.html?no=61574
http://indonesiandefense.blogspot.com/2010/12/menhan-indonesia-akan-beli-24-unit-bell.html
http://www.tempo.co/read/news/2013/09/07/078511153/TNI-Siapkan-Kapal-Khusus-untuk-Angkut-Leopard
Label :
Baca juga artikel terkait lainnya :
1.
Konflik Laut China Selatan Dan Pemerintah Baru Indonesia
2.
Opini Awam : Alternatif Lain Pengganti F-5 TNI AU
3.
Ditolak US, Korea Incar Teknologi Radar AESA Eropa Untuk KFX
4.
Militer Indonesia dan Kontrak Pembelian Alutsista (No Hoax)
5.
Kekuatan Militer Indonesia di Sekitar Kepulauan Natuna?
6.
Indo Defense 2012 : Contract Sign Caesar, MOU MBT Leopard & Astross II?
7.
Nasib Project KFX/IFX : Korea Selatan Borong 60 F-35 dan 60 F-15 Silent Eagle?
8.
Incar Tender Pesawat Latih Amerika, KAI-LM Luncurkan Varian T-50
9.
Mig-29 Fulcrum Malaysia Akan Pensiun di 2015?
10.
Pesawat Tempur Su-35 BM Sebagai Pengganti F-5 TNI AU
Belum ada komentar untuk artikel ini