Admin |
07 Oct 2014 18:35:21
yup, penetuan design ini memang akan sangat menarik, karena menentukan bagaiman kedepannya pesawat tempur ini. kemungkinan besar sih, prediksi saya pemenangnya adalah C-103 yang bersayap konventional.. mungkin karena fakto Lockheed Martin yang sudah menjadi partner dalam project ini..
penentuan yang gak kalah menarik adalah mesin, apakah F414 atau EJ-200.. kita tunggu saja kelanjutannya.
Heru |
08 Oct 2014 07:42:33
Salam, analisismiliters.. :)
Izin Cuap2 ya Min.. :)
Benar,Sepertinya, model C103 preferred, dari yg sudah saya baca, salah satunya ditambah lagi, GE korea sudah menyatakan sgt berminat sebagai salah satu Bidder u/ Engine di project KF-X ini, dilihat track recordnya, GE korea sudah melakukan joint production Engine F404 dan F110 sejak beberapa dekade yg lalu untuk T50 dan KF16. jadi memungkinkan untuk joint production kembali atau bahkan License produksi u/ engine F414 sgt terbuka. jadi menurut pengamatan, ini adalah salah satu faktor yg menguntungkan pikah GE, Jadi apabila pemenang biddernya dari pihak GE, maka model terpilih nya menjadi C103. dilain pihak Eurojet Belum menyatakan minatnya untuk menjadi peserta Bidder, kecuali pernyataan di 2013 lalu melalui EADS saat mereka Bidding FX-III akan menyertakan ToT u/engine, sedangkan saat ini EMD phase sudah akan di mulai pengerjaannya, tapi apapun bisa saja terjadi di last moment Bidding, sales2 sekarang kan pinter..
GE korea Announcement:
http://www.koreaherald.com/view.php?ud=20140821000887
http://koreajoongangdaily.joins.com/news/article/Article.aspx?aid=2993872
GE korea Track record:
http://www.geaviation.com/press/military/military_20020722a.html
Tambahan cuap2 Ya xixi :P
#.Yg menjadi Pertanyaan terbesar saya adalah, ttg belum kelihatannya Persiapan indonesia dalam rangka menyiapkan dan mewujudkan kemandirian pengadaan Engine, khususnya u/ fighter IF-X ini,( krn masih ada waktu 1,5 dekade) sebelum "local" Mass Production(Blok 2) kita kerjakan, (Diluar Mass production yg ada di Korea u/ Blok 1). dan u/ kepentingan supply maintenancenya jangka panjang.
#.saya belum pernah mendengar project Engine development di indonesia, walau Turbofan maupun TurboProp sekalipun, yg ada hanya prod beberapa prod engine moving part oleh PTDI u/ F16 ( :P krn terpaksa prod, like F14 iran), CMIIW bila saya salah, Mohon Info nya..
Akan kah kita Nantinya selalu tergantung terus dari luar?..Walaupun IF-X berlabel "indigenous" aircraft,tetapi Lack of local content, sama aza Nihil dunk, kalau tidak dimulai skr,kapan lagi? , Kita ambil contoh sebuah negara berkembang yg GDP nya dibawah RI, Turkey saja Mampu memproduksi F129 IPE engines(F110-GE-129), saya yakin indonesia juga sangat2 Mampu..
( Local Engineer + partner + Fund + Willingness = Success ).
juga apabila nantinya IF-X Dlm Mass prod, maka dgn cara Full import engine, Maka resikonya High Cost production yg akan kita tanggung, harapan saya Lembaga2 pemerintah juga memikirkan ttg hal ini, setelah penandatangan kesepakatan EMD phase kemarin.
Thanks,..
Admin |
08 Oct 2014 09:27:16
@mas Heru :
wah sebutan baru neh, analisismiliters :) baru dengar saya istilah ini hehehe
yup, Korea memang sepertinya lebih prefered ke C-103 karena kedekatan dengan banyak pihak dari US. Sebut saja Lockheed Martin yang sepertinya sudah sangat terbiasa mengembangkan pesawat sayap konventional seperti F-16 dan F-35. dan faktor mesinnya saya rasa juga berpengaruh.. pernah saya baca kalau mesin yang dipilih adalah F414, maka designnya adalah C-103 dan juka mesinnya adalah EJ-200 maka designnya adalah C-203. hanya saja saya lupa abaca dimana..
dan kemampuan industri lokal Korea yang sudah mampu melisensi mesin F404 dan F110 dan memproduksi di Korea sendiri adalah faktor yang sangat menentukan korea akan lebih condong ke mesin F414 yang merupakan keluarga dari mesin F404 yang dipakai di T-50 family.. maka dari itu design C-103 tampaknya akan di pilih..
namun di Forum Militer Kaskus, beberapa waktu lalu saya juga baca berita kalau EuroJet juga udah memberikan tawaran EJ-200 kepada Korea untuk digunakan di KFX project. nanti kalau ketemu beritanya lagi saya posting dimari deh.. hanya saja sepertinya tawaran dari US lebih menarik dibandingkan dengan tawaran EuroJet ini..
Kalau masalah produksi mesin lokal di Indonesia untuk Block 2 nanti, sepertinya memang belum ada langkah apa apa, dan harus kita akui, industri mesin jet Indonesia bisa dibilang masing nihil.. maka dari itu saya tetap melihat Indonesia masih akan tetap membeli dari luar.. saya rasa lisensi mesin jet untuk KFX block 2 mungkin perlu di pertimbangkan, walaupun itu juga ga mudah..
perlu langkah berani dari pemerintah untuk investasi besar dan political will yang besar.. dan tentunya dana yang besar juga.. tapi kita tunggu saja perkembangannya bagaimana..
Salam mas
Heru |
08 Oct 2014 21:41:12
Iya bung Admin, Eurojet pernah menawarkan EJ200 di 2011,
tapi sampai skr blum kedengaran mereka ingin ikut tender ini,
sales2 Eurojet kan seharusnya sudah Giat2nya menawarkan pada Tahap2 awal EMD phase untuk digunakan sbg pemilihan Powerplant nya, sehingga engineer bisa menentukan Final Design.
atau Mungkin.. mereka Nunggu pengumuman open tender dari DAPA dulu kali yah? , atau munkin juga sudah down dulu melihat track record GE. :)))
http://www.flightglobal.com/news/articles/seoul-eyes-powerplant-options-for-kf-x-363572/